Wayang Kulit Warisan Budaya Indonesia, Asal-usul dan Sejarahnya di Zaman Kerajaan

2. Zaman Prabu Darmawangsa (991-1016 M): Sejarah wayang pada zaman ini bersumber dari serat Mahabharata dalam bahasa Sansekerta, yang kemudian ditulis dalam bahasa Jawa.

3. Zaman Prabu Airlangga (1019-1042 M): Pada zaman ini, muncul serat Arjunawiwaha yang ditulis Empu Kanwa pada tahun 1030.

4. Zaman Kediri (1042-1222 M): Perkembangan wayang pada zaman ini dimulai dari Prabu Jayabaya dan pujangga Mpu Sedah yang menulis serat Bharatayuda.

5. Zaman Majapahit (1293-1528 M): Wayang purwa digambar menggunakan kertas Jawa pada zaman ini.

6. Zaman Demak (1500-1550 M): Pada masa pemerintahan Raden Patah, wayang digunakan sebagai media penyebaran agama Islam.

7. Zaman Pajang (1568-1586 M): Wayang purwa maupun wayang gedhog disempurnakan dengan pemberian pakaian pada wayang.

8. Zaman Mataram Islam:Wayang mencapai puncak kejayaannya pada zaman ini.

Sejak November 2003, UNESCO mengakui pertunjukan wayang kulit sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity.

Wayang telah berkembang selama 100 tahun di istana kerajaan Jawa dan Bali, menyebar ke pulau-pulau lain seperti Lombok, Madura, Sumatera, dan Kalimantan.