Demi Sekolah, Siswa Dusun Sarah Raja Harus Seberangi Derasnya Sungai

TopOne.id – Kemudahan untuk pergi ke sekolah masih belum dirasakan oleh segala kalangan, terlebih mereka yang tinggal di lokasi terpencil. Hal itu yang dirasakan oleh anak-anak berasal dari Dusun Sarah Raja, Desa Lubok Pusaka, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.

Para siswa perlu bisnis lebih keras dibandingkan bersama siswa Sekolah Dasar (SD) lain untuk singgah ke sekolah, sebab mereka perlu melewati hutan dan sungai terlebih dahulu.

Oleh sebab itu, anak-anak yang berasal berasal dari Dusun Sarah Raja termasuk memiliki syarat agar bisa bersekolah. Setiap anak yang menghendaki sekolah diwajibkan untuk bisa berenang.

Keahlian berikut perlu mereka kuasai agar bisa bersekolah, sebab perjalanan untuk sampai ke sekolah adalah bersama melewati sungai yang besar bersama arus yang cukup deras.

Menurut Kepala Dusun Sarah Raja, Zulkifli, anak-anak di dusunnya diwajibkan bisa berenang sebab mereka bakal berhadapan bersama sungai, serta sebagai antisipasi sampan yang karam.

“Kalau belum bisa berenang, enggak dikasih sekolah serupa orang tuanya ke seberang,” kata Zulkifli, dilansir topone.id berasal dari Antara pada Rabu, 8 Maret 2023.

Anak-anak di Dusun Sarah Raja berangkat pada pukul tujuh pagi bersama terjadi kaki mengitari hutan sekitar 10 menit dan bakal berkumpul tepian sungai.

Mereka perlu menaiki sampan bersama diantar oleh warga untuk sampai ke sekolahnya yang berada seberang, yakni di Aceh Timur. Transportasi itu jadi salah satu langkah agar siswa SD berikut bisa belajar.

Meskipun biasanya umur siswa SD itu berada di kisaran umur tujuh sampai delapan tahun, mereka masih duduk di bangku kelas satu.

Hal itu sebab banyak berasal dari mereka tidak naik kelas yang disebabkan oleh situasi dan halangan dalam perjalanan untuk sampai ke sekolah yang tidak mudah.

Zulkifli termasuk menyebutkan bahwa anak-anak di Dusun Sarah Raja jarang sekali yang lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP), apalagi menengah atas (SMA), biasanya cuma lulusan SD, sebab akses dan layanan yang tidak memadai.

Sementara itu, menurut Wakil Kepala Sekolah SD Negeri Sarah Galah, Barliah, jarak yang ditempuh oleh anak-anak berasal dari Dusun Sarah Raja tidak menyurutkan impuls untuk belajar mereka.

Bahkan, pihak sekolah membolehkan anak-anak berikut ikuti pembelajaran tanpa memakai sepatu maupun seragam sebab bakal kotor akibat lumpur atau basah dalam perjalanan. Buku pelajaran pun boleh disimpan di sekolah agar tetap utuh dan tetap bisa dipakai.

“Kadang-kadang air sungai naik, jadi mereka kesulitan untuk menyeberang kemari, itu aja kendalanya mereka. Kalau airnya enggak naik, insyaallah dia (siswa SD Dusun Sarah Raja) rutin bersekolah biarpun jaraknya terlampau jauh,” kata Barliah.

Diketahui, SD Negeri Sarah Galah itu cuma memiliki 10 guru yang didominasi oleh guru bakti. Sekolah berikut termasuk cuma bisa menampung sekitar 90 murid.

Guru-guru berasal dari SD berikut termasuk memaklumi jikalau ada siswanya yang berasal berasal dari Dusun Sarah Raja yang terlambat ikuti pembelajaran bersama mempertimbangkan susahnya perjalanan mereka untuk sampai ke sekolah.***