Sangiran, Membongkar Misteri Evolusi Manusia Purba di Tanah Jawa

Klaster Bukuran

Dibangun sekitar 27 kilometer dari Kota Sragen, Klaster Bukuran membawa pengunjung melalui rekonstruksi tiga tingkatan evolusi Homo erectus.

Dengan replika fosil-fosil manusia purba dari seluruh dunia, museum ini memperkaya pemahaman tentang perjalanan panjang manusia.

Klaster Ngebung

Desa Ngebung, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, menampilkan diorama besar yang menggambarkan proses ekskavasi serta sejarah awal penelitian G.H.R. Koenigswald.

Pengunjung dapat menyaksikan percakapan ilmiah dan melihat tulang-belulang gajah purba atau stegodon.

Klaster Dayu

Dikembangkan sebagai pondok informasi, Klaster Dayu menyajikan hasil penelitian terkini dan penemuan artefak tertua di Sangiran.

Pengunjung dapat turun ke lokasi penggalian, mengamati endapan sungai purba, dan merasakan atmosfer purba di masa kini.

Museum Manusia Purba Sangiran bukan hanya tempat penyimpanan fosil berharga, tetapi juga jendela yang membuka dunia evolusi manusia dan lingkungannya.

Program-program seperti festival, pameran, dan pertunjukan membuat pengunjung merasa terlibat, menjadikan Sangiran sebagai destinasi yang tidak hanya mendidik tetapi juga menghibur.

Mari kita bersama-sama menjelajahi dan merayakan keajaiban sejarah manusia purba di Tanah Jawa.

(Fiyu)