TopOne.id – Di balik hutan tropis Sumatra yang lebat, terdapat makhluk misterius yang suka bermain-main di tebing curam dan menghilang di dalam goa.
Dialah kambing hutan Sumatera, sebuah spesies langka yang kini terancam punah akibat perambahan hutan yang tak terkendali.
Kambing hutan Sumatera, juga dikenal dengan nama Capricornis sumatraensis, adalah penghuni tegar hutan primer di ketinggian 200 meter hingga 3.000 meter di atas permukaan laut.
Spesies ini memiliki kemampuan luar biasa untuk mendaki tebing curam dengan langkah pasti, sementara pada siang hari mereka bersembunyi di semak belukar atau goa yang tersembunyi.
Makanan dan Kebiasaan Hidup
Meskipun misterius, kita tahu bahwa spesies ini adalah hewan pemakan segalanya.
Mereka menyukai daun-daun muda dan pucuk-pucuk tanaman tertentu, seperti talas, ketela pohon, dan lainnya.
Kebiasaan makan mereka terbatas pada pagi dan sore hari, sementara untuk kawin, mereka hanya melakukannya pada musim tertentu, yaitu Oktober dan November.
Terancam Punah
Sayangnya, habitat alami kambing hutan Sumatera semakin menyusut akibat perambahan hutan yang tidak terkendali.
Populasi mereka tidak hanya terbatas pada Taman Nasional Kerinci Seblat, Gunung Leuser, dan Bukit Barisan Selatan, tetapi dahulu tersebar luas di pegunungan dan dataran tinggi Sumatera.
Namun, kurangnya penelitian menyeluruh tentang spesies ini membuat sulit untuk menentukan jumlah populasi yang tersisa.
Untuk melindungi kambing hutan Sumatera, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan undang-undang dan peraturan yang melarang perburuan dan perdagangan ilegal terhadap mereka.
Namun, upaya pelestarian ini memerlukan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk masyarakat setempat dan organisasi konservasi, untuk memastikan kelestarian spesies ini di alam liar.
Kambing hutan Sumatera adalah contoh yang menyedihkan dari bagaimana perubahan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia dapat mengancam keberlangsungan hidup spesies-spesies langka.
Melalui kesadaran dan tindakan bersama, kita dapat memastikan bahwa kambing hutan Sumatera, serta spesies lainnya, tetap dapat berkeliaran bebas di hutan-hutan Sumatra untuk generasi mendatang.
(Fiyu)