Diduga Disengaja, Kebakaran Hebat yang Rampas Kamp 12.000 Pengungsi Rohingya Didalami Penyidik

TopOne.id – Kebakaran hebat yang merampas daerah tinggal lebih dari 12.000 orang pengungsi Rohingya dikira bukan sebuah kecelakaan, melainkan sabotase yang direncanakan.

Penyelidik mencium insiden ini miliki dalang di baliknya. Untuk itu, sumber api yang melalap habis sebuah kamp pengungsi di Bangladesh itu dapat diselidiki lebih lanjut.

Seperti diketahui, kebakaran udah melanda Camp 11 Cox’s Bazar di Selatan Bangladesh, pada 5 Maret 2023 lalu. Si jago merah meluluhlantakan berbagai sarana publik seperti sekolah dan tempat tinggal sakit, dan tidak cukup lebih 2.800 daerah penampungan.

Meski tak ada korban meninggal dunia, insiden tersebut merugikan belasan ribu pengungsi, yang kini terlunta tak miliki daerah tinggal.

“Kebakaran itu merupakan tindakan sabotase yang terencana,” kata ketua komite penyelidikan sekaligus pejabat senior pemerintah distrik Abu Sufian.

Abu Sufian memimpin tim penyelidik kebakaran kamp Rohingya yang beranggotakan tujuh orang. Dia mengendus adanya kejanggalan, karena kobaran api berlangsung di lebih dari satu daerah pada pas yang sama.

Hal ini, kata dia perlihatkan bahwa terkandung rencana yang masak dan disengaja dari kelompok-kelompok militan, demi membangun supremasi atau dominasi di kamp-kamp tersebut. Terutama, imbuhnya terkandung bukti berupa laporan 150 saksi mata yang mendasari dugaan tersebut.

“Kami memberi saran penyelidikan lebih lanjut oleh instansi penegak hukum untuk mengidentifikasi group di balik insiden itu,” kata dia, sebagai langkah berikutnya.

Terlepas dari dugaan dan panduan dari tim penyelidik, sejatinya kebakaran merupakan kejadian lazim di kamp yang penuh sesak seperti demikian. Apalagi di dalamnya terkandung struktur bambu dan terpal plastik yang kerap.

Untuk diketahui, Cox Bazar udah menampung lebih dari satu juta pengungsi Rohingya setelah mereka melarikan diri dari penganiayaan militer Myanmar, yang kemudian diperburuk oleh pengambilalihan militer pada th. 2021.

Namun, di sedang meningkatnya kejahatan terorganisir di kamp-kamp dan berkurangnya kesempatan lagi ke Myanmar, banyak yang mempertaruhkan hidup mereka untuk mampu jalankan perjalanan kapal berbahaya tinggi meninggalkan Bangladesh, ke negara-negara seperti Malaysia dan Indonesia.

Sebelumnya, Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengumumkan kebakaran besar udah melanda sebuah kamp di Cox’s Bazar, Bangladesh, yang berdampak pada 12.000 pengungsi komunitas muslim Rohingya. Kebakaran tersebut berlangsung pada Minggu, 5 Maret 2023.

2.000 daerah penampungan dilaporkan hancur luluh lantah. Sementara itu, banyak pengungsi Rohingya yang kehilangan semua harta bendanya.

Menurut laporan Anadolu Agency, pas ini pengungsi Rohingya juga jadi putus asa, ketakutan, dan kehilangan harapan usai kebakaran hebat melanda daerah tinggal mereka.

Fathima Nusrath Ghazzali selaku ketua IOM mengatakan pihaknya terus berkoordinasi kepada sejumlah aktor-aktor kemanusiaan yang masih hiraukan dapat nasib pengungsi Rohingya. ***