Tindakan Dwi yang membanggakan statusnya sebagai pasien prioritas, sementara mengejek mereka yang mengantri, dinilai sangat tidak etis.
PT Timah kemudian meminta maaf kepada publik atas kejadian tersebut, dan melakukan pemanggilan terhadap Dwi untuk memberi penjelasan lebih lanjut.
Perusahaan berharap peristiwa ini menjadi pembelajaran penting bagi semua karyawan dalam menjaga sikap dan etika profesional, terutama di media sosial.
(Windi)