Strategi 4K untuk Kendalikan Inflasi Selama Ramadan dan Idulfitri di Sumatera Barat

TopOne.id – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) beserta tim dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumbar melakukan tinjauan harga komoditi pangan di Pasar Raya Padang.

Setelah melakukan inspeksi mendadak (sidak), Gubernur memimpin High Level Meeting (HLM) TPID Sumbar di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumbar dengan fokus pada Strategi Pengendalian Inflasi Menjelang Ramadan dan Idulfitri 1445 H.

Gubernur Mahyeldi menyatakan pentingnya tinjauan pasar untuk memahami ketersediaan dan harga bahan pangan secara langsung.

Langkah ini diambil untuk memperoleh informasi yang akurat agar kebijakan yang diambil dapat mengantisipasi inflasi dan lonjakan harga pangan selama Ramadan dan Lebaran tahun ini.

Dari inspeksi di Pasar Raya Padang, dilihat adanya kenaikan harga pada beberapa komoditi seperti beras dan cabe merah.

“Meskipun begitu, ketersediaan barang dipastikan mencukupi untuk menyambut Ramadan dan Lebaran,” ujar Gubernur Mahyeldi.

Meskipun stok cabe dan beras mencukupi, Gubernur menyebutkan bahwa langkah-langkah strategis tetap diperlukan untuk mengantisipasi potensi kelangkaan.

Terutama terkait dengan stok minyak goreng yang terlihat agak menipis.

Setelah inspeksi pasar, Gubernur memimpin HLM TPID Sumbar di Kantor Perwakilan BI Sumbar.

Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dalam rapat di Jakarta pada 4 Maret 2024, yang membahas kesiapan daerah menyambut Ramadan dan Idulfitri tahun ini.

Gubernur merinci bahwa inflasi Sumbar pada Februari 2024 mencapai 3,23% year on year (yoy), sedikit di atas inflasi nasional yang mencapai 2,75% yoy.

Untuk mengatasi lonjakan inflasi, Gubernur memandang pentingnya sinergi yang diwujudkan melalui strategi 4K.

Yakni, Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif.

Strategi ini diaplikasikan melalui beberapa aksi, antara lain operasi pasar murah, penguatan pengawasan dan sidak pasar, kerja sama dengan produsen, memastikan kelancaran transportasi barang, dan penguatan koordinasi antarprovinsi.

“Semoga dengan strategi 4K ini, kita dapat menjalani Ramadan dan Lebaran dalam suasana aman, nyaman, dan kondusif, tanpa terganggu oleh lonjakan harga dan kelangkaan bahan pangan,” tutup Gubernur Mahyeldi.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Kepala Daerah Kabupaten/Kota se-Sumbar, serta beberapa pejabat dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, Bulog Sumbar, dan BI Provinsi Sumbar.

Setelah HLM TPID, Gubernur Mahyeldi juga meninjau stok beras di Gudang Bulog Sumbar, yang saat ini mencapai 17.197 ton.

(HT)