Pilihan Unik Bung Hatta dalam Memilih Tanggal Pernikahan untuk Mengejek Gubernur Jenderal Belanda

Meskipun perbedaan usia, persatuan mereka tetap kokoh, tanpa masalah pernikahan. Bung Hatta dan Rahmi bukan hanya pasangan hidup;

mereka adalah teman diskusi yang menyenangkan, sering berbicara dalam bahasa Indonesia dan Belanda.

Warisan Toleransi dan Pengabdian

Meskipun menjadi mantan wakil presiden, Bung Hatta tidak mengumpulkan kekayaan, namun Rahmi tetap setia mendampinginya.

Dukungan setianya menyertai Bung Hatta melalui perjalanan politiknya, menunjukkan kisah cinta yang luar biasa, penuh toleransi, dan harapan yang minim.

Kisah cinta mereka hanya bisa dipisahkan oleh kematian, dengan Bung Hatta meninggalkan pada tahun 1980, diikuti oleh Rahmi 19 tahun kemudian.

Persatuan Bung Hatta dan Rahmi Rachim melampaui sekadar kisah cinta biasa; ini adalah bukti ketahanan, komitmen,

dan seni halus dalam memilih tanggal penting untuk menyampaikan pernyataan kuat.

Cinta abadi mereka tetap menjadi inspirasi, membuktikan bahwa bahkan di tengah janji yang tidak terpenuhi dan tantangan politik, cinta sejati dapat bertahan melewati ujian waktu.

(Fiyu)