Pilihan Unik Bung Hatta dalam Memilih Tanggal Pernikahan untuk Mengejek Gubernur Jenderal Belanda

TopOne.id – Pernikahan bersejarah antara Mohammad Hatta dan Rahmi Rachim pada 18 November 1945 memiliki makna yang lebih mendalam daripada sekadar perayaan cinta.

Pemilihan tanggal ini adalah tindakan balas dendam yang halus terhadap janji palsu yang dibuat oleh Gubernur Jenderal Belanda, Van Limbrug Stirum, pada 18 November 1918.

Janji yang Tak Tercapai

Pada tahun 1918, Gubernur Jenderal Van Limbrug Stirum menyatakan bahwa orang Indonesia akan diberi kesempatan untuk memimpin negaranya—janji yang dikenal sebagai “November Belofte” atau Janji November.

Komitmen ini dinantikan dengan penuh harap oleh Bung Hatta, hanya untuk ditinggalkan tanpa terpenuhi, menandai bahwa itu hanyalah omong kosong semata.

Tanggal Pernikahan yang Simbolis

Untuk menyatakan ketidakpuasannya dan mengolok-olok gubernur jenderal yang tidak dapat dipercaya, Bung Hatta dengan sengaja memilih tanggal yang sama untuk pernikahannya.

Meutia Hatta Swasono, putri sulung Bung Hatta, mengungkapkan bahwa ayahnya bertujuan untuk mengolok-olok Van Limburg Stirum,

yang hanya bisa menawarkan janji palsu, tidak seperti komitmen sejatinya terhadap Rahmi.