3. Museum Phallological – Islandia
Museum ini dirikan oleh Sigurður Hjartarson, seorang bekas guru sejarah di Reykjavik, dengan tujuan mengumpulkan spesimen penis dari mamalia di Islandia.
Mulai dari spesies yang terancam punah hingga spesies yang tidak ada di Islandia, koleksi ini bahkan melibatkan seni bertema alat kelamin pria.
Sebuah pendekatan unik untuk konservasi alam!
4. Museum of Broken Relationships – Kroasia
Museum ini mengumpulkan benda-benda dari berbagai donatur yang mengalami patah hati dalam hubungan mereka.
Dari kapak yang digunakan untuk menghancurkan barang mantan kekasih hingga surat cinta dan pakaian, museum ini menampilkan cerita di balik setiap objek.
Identitas donatur tetap dirahasiakan, menciptakan pengalaman berbagi yang intim.
5. Cancun Underwater Museum – Meksiko
Cancun Underwater Museum menggabungkan seni dan konservasi. Terletak di Taman Laut Nasional Cancun, museum ini menampilkan 500 patung di tiga galeri bawah air.
Karya seni ini, hasil kolaborasi antara pematung Inggris Jason deCaires Taylor dan 5 pematung Meksiko, bertujuan untuk menyelamatkan terumbu karang dengan memberikan alternatif menarik bagi sobat penyelam.
Dengan keunikan dan keanehan mereka, museum-museum ini tidak hanya menarik perhatian sobat pengunjung tetapi juga memberikan perspektif baru terhadap cara kita memahami
dan mengapresiasi warisan sejarah dan kebudayaan. Jadi, sudahkah sobat mengunjungi salah satu dari mereka?
(Fiyu)
