TopOne.id – Setelah Lebaran, seringkali banyak orang mengalami lebih dari satu persoalan kesehatan dan kegemukan akibat perubahan pola makan yang drastis. Selain itu, acara kumpul keluarga yang menyuguhkan bermacam macam minuman dan makanan berkalori tinggi terhitung menjadi aspek pendorong kenaikan berat badan seseorang.
“Karena asupannya banyak, makan udah tidak kembali dibatasi dan yang utama adalah dikarenakan kami tidak mengubah style hidup dalam jangka selagi lama,” ujar Ketua Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M. Gizi, Sp.GK, terhadap Jumat, 14 April 2023.
Salah satu langkah untuk mengantisipasi hal tersebut adalah melaksanakan puasa sunah Syawal sepanjang enam hari. Lalu, dilanjutkan bersama membayar utang puasa. Hal tersebut dikerjakan supaya tubuh sanggup terbiasa dan beradaptasi bersama pola makan yang teratur, supaya berat badan selamanya stabil. Selain itu, Nurul terhitung memberi tambahan anjuran supaya selamanya terus menerus dalam menjaga pola makan sanggup dilanjutkan bersama membiasakan diri berpuasa sunah Senin dan Kamis.
Hal mutlak lainnya adalah asupan gizi yang seimbang, yakni makanan yang mencukupi makronutrien (karbohidrat, protein, dan lemak) dan mikronutrien (vitamin dan mineral). Sebagaimana anjuran Nabi, selagi berbuka puasa kami sanggup memakan kurma yang miliki kandungan karbohidrat, serat, dan gula. Lalu, hal lain yang perlu ditambah adalah protein yang sanggup didapatkan berasal dari tempe, tahu, telur, atau susu.
Selanjutnya, selagi makan malam, Nurul merekomendasikan sebaiknya makan makanan sesuai bersama kaidah “Isi Piringku” yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yakni dalam satu piring terdiri berasal dari 50 prosen buah dan sayur dan 50 prosen karbohidrat (diperoleh berasal dari makanan pokok nasi/kentang/ubi/singkong/mie/roti) dan protein (diperoleh berasal dari lauk pauk). Selain itu, yang perlu dipenuhi lainnya oleh tubuh adalah minum, menjadi berasal dari berbuka puasa sampai bersama sahur direkomendasikan untuk minum 7-8 gelas.
Di sisi lain, gorengan seperti bakwan, paham isi, dan sejenisnya selamanya menjadi menu favorit masyarakat Indonesia untuk berbuka puasa. Nurul mengatakan, gorengan didominasi oleh tepung (karbohidrat) dan minyak (lemak). Contohnya, bakwan goreng yang dalam satu porsinya memiliki kandungan hampir setara bersama 7-8 sendok nasi.
“Biasanya kami berbuka bersama banyak makan gorengan, umpama sesudah makan bakwan, kami makan paham isi dan lainnya. Sehingga, kalorinya udah sama bersama setara bersama sepiring nasi, sayur, dan lauk pauk. Efeknya dapat kenyang, dikarenakan secara kalori udah mencukupi untuk sekali makan. Namun berasal dari aspek nutrisi, ini tidak sesuai dikarenakan sedikit sekali proteinnya. Apakah ada vitamin dan mineralnya? Ada, namun terhitung sangat sedikit,” katanya
Oleh dikarenakan itu, jikalau seseorang udah makan 2-3 gorengan selanjutnya ditambah makan nasi beserta lauk pauknya, hal ini dapat merubah staminanya sepanjang berpuasa. Badan dapat menjadi lemas dikarenakan udah menjadi kenyang namun nutrisinya tidak terpenuhi. Tidak cuma itu, massa ototnya dapat turun, lebih mudah sakit, dan loyo. Selain itu, bagi lebih dari satu orang yang menjaga berat badan menjadi lebih sulit untuk turunkan berat badannya.***