TopOne.id – Karnaval bertemakan satanic yang diselenggarakan di Brazil mengundang banyak komentar netizen. Pasalnya, sehari sesudah merayakan karnaval tersebut, Brasil dilanda banjir yang benar-benar besar sampai menewaskan puluhan orang.
Banyak netizen berpendapat bahwa karnaval yang digelar terhadap 22 Februari 2023 di Sao Paulo itu diibaratkan sebagai pembawa petaka, gara-gara menampilkan kondisi satanic yang menurut beberapa warganet tidak lazim.
Salah satu pemilik akun TikTok, @jho*****ci** mengatakan, “Apakah kamu yakin Carnaval Brazil mengundang bencana. Tidak terpikirkan jika pertunjukkan ini membuat Tuhan marah.”
“Langsung dibales gak tuh chatnya,” kata pemilik akun @*****51**.
Kendati demikian, analisis selanjutnya sampai kini belum sanggup dibuktikan secara ilmiah dan tetap jadi spekulasi belaka.
Tetapi yang jelas, pasca karnaval yang bertemakan satanic itu, berakhir dengan rasa sedih akibat bencana yang membuat banyaknya korban.
Sementara itu, pemerintah negara bagian selanjutnya mengatakan bahwa curah hujan yang terjadi di kota selanjutnya diperkirakan lebih banyak terhadap Rabu, 22 Februari 2023.
“Hujan tengah sampai lebat diperkirakan turun sampai sore hari, sesudah pagi yang mendung,” ucapnya.
Dilansir berasal dari Reuters, jumlah korban tewas akibat hujan lebat yang membuat banjir besar di lokasi pesisir negara bagian Sao Paulo tenggara Brazil capai 48 orang, sedangkan lainnya tetap hilang dan di dalam upaya pencarian terhadap saat itu.
Saat bencana selanjutnya terjadi, diketahui tengah banyak turis yang memadati pantai gara-gara liburan karnaval tahunan, yang dianggap banyaknya jumlah korban di tempat tersebut.
Banjir di pesisir negara bagian Sao Paulo, merupakan serangkaian bencana yang baru-baru ini melanda Brasil. Sebab adanya konstruksi yang jelek di lereng bukit, sanggup mengundang akibat yang tragis sepanjang musim hujan di negara tersebut.
Pemerintah setempat terhitung udah beri tambahan izin kepada negara bagian Sao Paulo dan kotamadya Sao Sebastiao sebagai cara terakhir untuk memaksa penduduk ubah berasal dari tempat yang berisiko.***