TopOne.id – Rusia lagi mengeluarkan pengakuan terkait konflik mereka dengan Ukraina. Pihak Rusia perlihatkan segala kesibukan yang terkait dengan penangkapan Vladimir Putin akan dinyatakan sebagai tindakan mengajak perang.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev. Dalam keterangannya, Medvedev perlihatkan penangkapan terhadap Vladimir Putin oleh Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC) akan dianggap sama dengan perlihatkan perang terhadap Rusia.
Surat perintah penangkapan selanjutnya dikeluarkan ICC setelah Vladimir Putin diduga lakukan kejahatan perang di Ukraina.
Dalam wawancara yang dilaksanakan dengan para pengguna jejaring sosial Rusia VK terhadap Kamis, 23 Maret 2023, Medvedev perlihatkan kompetensi Menteri Kehakiman Jerman,Marco Buschmann yang mengancam Putin.
Buschmann mengancam jika Putin berada di Jerman, maka Pemimpin Rusia selanjutnya akan segera ditangkap.
“Artinya apa? Ini pengakuan perang kepada Federasi Rusia. Dan dalam persoalan ini, semua roket dan senjata kami lainnya akan terbang ke Bundestag (parlemen Jerman), ke kantor kanselir, dan seterusnya,” ujar Medvedev dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara terhadap Jumat, 24 Maret 2023.
Dalam pengakuan terpisah via Telegram, Medvedev menyebut timbulnya surat perintah penangkapan terhadap Putin sebagai tanda runtuhnya hukum internasional.
Negara-negara besar, menurut Medvedev tidak masuk ICC yang selama keberadaannya sudah menuntut tiga puluhan orang tak dikenal.
“Presiden Sudah meludahi tuduhan (ICC) ini dan meskipun tersedia kudeta militer di dalam negeri, dia tidak rela diadili,” kata Medvedev.
“Sisanya tidak wajib disebutkan sama sekali. Dengan kata lain, efektivitas kesibukan (ICC) itu nol,” tuturnya.
Medvedev lantas melanjutkan, pemimpin dari sebuah negara cuma mampu dibawa ke pengadilan jika suatu negara sudah kehilangan kedaulatannya, atau kalah perang dan menyerah.
Ulah Amerika
Medvedev percaya timbulnya surat penangkapan atas Vladimir Putin merupakan tingkah dari pihak Amerika Serikat.
Pejabat Rusia percaya bahwa surat perintah selanjutnya nampak dari permohonan Washington dan akibatnya tidak tersedia yang akan diadili oleh pengadilan internasional.
“Suramnya matahari terbenam dalam semua proses interaksi internasional segera tiba. Kepercayaan sudah habis,” ucap Medvedev.***