Evakuasi Polda Jambi Terkendala Kabut Tebal, Polri Siapkan Tim SAR untuk Buat Rute Penyelamatan Jalur Darat

TopOne.id – Rombongan Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono yang jatuh dengan helikopter Heli Bell 412 SP di kawasan Hutan Kerinci masih belum bisa dievakuasi. Pada Selasa, 21 Februari 2023 tim evakuasi gagal mencapi lokasi karena kabut tebal.

Dalam penyelamatan hari ini, enak helikopter telah dikerahkan untuk melakukan evakuasi Kapolda Jambi di Bukit Tamiai, Muara Emat, Kabupaten Kerinci, Jambi. Kepala Kantor Basarnas Jambi Kornelis menyebut semua helikopter yang dikirim memang fokus melakukan evakuasi.

Kornelis mengungkapkan empat unit helikopter dikirim menuju posko dekat dengan lokasi yang terdiri dari AW 189, Bell 429, Super Puma, dan Dauphin milik Basarnas. Dua helikopter lainnya yakni PT Sinar Mas dan BNPB akan menuju Rumah Sakit Bhayangkara Jambi.

Proses evakuasi hari kedua pada Senin, 20 Februari 2023 lalu juga terkendala oleh cuaca. Helikopter yang dikirim tak bisa melakukan houvering karena demi keamanan para korban.

Menanggapi kendala yang terjadi di lokasi, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menyebut pihaknya akan melakukan modifikasi cuaca di udara untuk menghalau kabut. Kapolri berharap modifikasi cuaca berhasil agar lokasi bisa terlihat jelas.

Sejauh ini Kapolri menyebut evakuasi melalui jalur udara dinilai lebih efektif dibandingkan jalur darat. Pasalnya, jika evakuasi melalui jalur darat bisa memakan waktu 12 jam dengan jalan kaki.

Evakuasi menggunakan motor trail juga tidak bisa dilakukan melihat medan perbukitan yang ada di sekitar lokasi. Polri telah menerjunkan tim tambahan untuk mempesiapkan kemungkinan lain.

Listyo Sigit menyebut tim SAR gabungan akan melakukan pemetaan untuk membuat rute terdekat saat evakuasi korban melalui jalur darat. Hal ini dilakukan untuk menghindari kejadian tak diinginkan mengingat rombongan Kapolda Jambi mengalami cedera.

“Karena, memang butuh langkah-langkah yang khusus supaya tidak menambah cedera di sisi lain juga bisa berjalan dengan baik dan keselamatan para teman-teman kami yang saat ini luka menjadi prioritas kami,” ucap Kapolri.

Tim gabungan 2 kali gagal angkut korban

Hari ketiga setelah insiden jatuhnya helikopter yang ditumpangi Kapolda Jambi, tim evakuasi telah dua kali gagal melakukan evakuasi. Tim penyelamat menggunakan heli Baharkam Mabes Polri telah mendaratkan hoist atau alat pengangkat.

Kendati demikian, cuaca di sekitar lokasi tak memungkinkan korban diangkat. Helikopter yang diutus pun akhirnya balik arah menuju pangkalan untuk mengisi bahan bakar.

Tim SAR dan tenaga kesehatan telah sampai di lokasi untuk memberikan logistik dan memberikan pertolongan pertama pada korban. Kedelapan penumpang helikopter ratar-rata mengalami patah tulang di bagian kaki dan tangan.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedy mengungkap ada empat orang yang jadi prioritas penyelamatan karena mengalami cedera parah. Empat orang tersebut adalah Kapolda Jambi, pilot, co-pilot, dan Dirreskrim Polda Jambi.

Rencana setelah evakuasi

Evakuasi rombongan Kapolda Jambi dengan helikopter membutuhkan ruang terbuka yang besar, yakni sekitar 15 meter persegi. Hal ini dimaksudkan agar Hoist crane yang diturunkan tidak terganggu.

Skema evakuasi yang digunakan tim SAR yakni Kapolda Jambi dan rombongan akan diikat dengan menggunakan tandu. Nantinya korban ditarik menggunakan hoist crane ke dalam helikopter penyelamat.

Setelah berhasil dievakuasi, korban akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Jambi untuk mendapatkan perawatan lanjutan. Kapolda Jambi dilaporkan mengalami patah tulang di bagian tangan kanan.

Delapan korban di helikopter terdiri dari Kapolda Jambi, Dirreskrimum Kombes Pol Andri Ananta, Dirpolairud Polda Jambi, Kombes Pol Michael Bumbunan, Korpspripim Polda Jambi Kompol A Yani, dan seorang ADC Kapolda Jambi. Selain itu ada tiga kru helikopter yang terdiri dari AKP Ali, AKP Amos F, Aipda Susilo.***