“Tentu BI akan terus mengawal. Kami akan secara tegas masuk ke pasar untuk menjaga keseimbangan supply dan demand valas, agar kepercayaan pasar tetap terjaga,” ungkapnya.
Langkah ini diambil untuk mengurangi dampak volatilitas yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi nasional.
BI juga akan terus memantau dinamika pasar global dan domestik serta mengambil kebijakan yang diperlukan untuk menghindari gejolak lebih lanjut.
Dalam menghadapi situasi ini, BI berharap bisa meredakan ketidakpastian di pasar dan menjaga nilai tukar rupiah agar tetap stabil, meskipun menghadapi tekanan dari kebijakan perdagangan internasional yang tidak menentu.
Pelemahan rupiah terhadap dolar AS yang mencapai Rp 16.520, sebagai dampak dari kebijakan tarif Presiden Trump, menunjukkan ketegangan global yang semakin memengaruhi pasar mata uang.
Bank Indonesia, melalui langkah-langkah agresif, berkomitmen untuk menjaga stabilitas rupiah dan memastikan kepercayaan pasar tetap terjaga di tengah ketidakpastian ini.
Ke depannya, BI akan terus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghadapi tantangan global yang berpotensi memengaruhi ekonomi domestik Indonesia.
(Windi)