Dolar Menguat, Rupiah Tertahan di Rp 16.520, Bank Indonesia Siap Bertindak

TopOne.id – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami pelemahan signifikan yang dipicu oleh ketegangan perdagangan global, terutama kebijakan tarif yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Ketegangan ini semakin meningkat dengan pengumuman tarif baru yang akan diberlakukan pada Meksiko dan Kanada, serta tambahan tarif terhadap China.

Pada tanggal 27/02/2025, berdasarkan data dari Refinitiv, rupiah dibuka dengan pelemahan sebesar 0,46%, diperdagangkan di level Rp 16.520 per dolar AS.

Ini adalah posisi terburuk yang tercatat sejak 23 Maret 2020, yang menandakan penurunan signifikan dalam lima tahun terakhir.

Selain itu, indeks dolar AS (DXY) tercatat naik 0,04%, berada di angka 107,29 pada pukul 08:54 WIB, sedikit lebih tinggi dibandingkan posisi sebelumnya pada hari yang sama.

Penyebab utama pelemahan rupiah ini adalah kebijakan tarif perdagangan yang agresif dari Presiden Donald Trump.