Tabuik, Warisan Spiritual Sumatera Barat yang Menggetarkan Dunia

TopOne.id – Kata “tabuik” sendiri berasal dari bahasa Arab, yaitu “tabut” yang berarti peti kayu.

Lebih dari sekadar upacara, tradisi ini membawa simbolisme mendalam tentang kebesaran Allah SWT dan peristiwa tragis di Perang Karbala yang melibatkan Husein.

Setiap tahunnya, Tabuik dirayakan dalam skala besar, melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat mulai dari tahap persiapan hingga puncak acara.

Tradisi ini berlangsung selama 15 hari, dimulai dari tanggal 1 Muharram hingga 15 Muharram.

Serangkaian ritual dimulai dengan pengambilan tanah, penebangan batang pisang, mataam, prosesi mengarak jari-jari, mengarak sorban, dan naiknya tabuik pangkek.

Prosesi ini melibatkan menyambungkan badan tabuik dengan pernak-perniknya, seperti sayap, ekor, dan bunga salapan.

Perayaan Hoyak Tabuik

Puncak dari perayaan ini adalah hoyak tabuik, sebuah upacara pengenangan terhadap kematian Hasan dalam pertempuran di Bukit Karbala.

Dalam momen ini, tabuik yang telah disiapkan dengan teliti dibuang ke laut, mengakhiri serangkaian ritual dengan cara yang dramatis dan penuh makna.

Tradisi ini tidak hanya sekadar perayaan, tetapi juga sarat dengan makna spiritual yang dalam, menciptakan pengalaman unik yang hanya dapat ditemui di Sumatera Barat.

Bagi para wisatawan yang ingin merasakan keindahan dan kekayaan budaya Sumatera Barat, berkunjung pada waktu tradisi Tabuik berlangsung adalah pengalaman yang tak terlupakan.

Melihat sendiri prosesi yang megah dan penuh makna ini dapat memberikan wawasan mendalam tentang sejarah dan spiritualitas yang terkandung dalam budaya masyarakat Sumatera Barat.

(Fiyu)