TopOne.id – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta Pemerintah Daerah khususya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung jadi biasa terima kritik perihal dengan konten viral TikToker Awbimax.
TikToker Awbimax atau yang bernama asli Bima Yudho Saputro viral lewat kontennya yang membeberkan kekurangan yang disebut dimiliki provinsi tempatnya berasal, Lampung, layaknya infrastruktur maupun pendidikan.
Video TikTok pria yang tengah menempuh studi di Australia berikut pun di dukung warganet gara-gara mengungkap kritik yang membangun. Sementara itu advokat Ghinda Ansori Wayka pun melaporkannya ke polisi perihal Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Ahmad Sahroni minta Pemprov Lampung jadi biasa terima kritik
Menurut Ahmad Sahroni, kritik berasal dari anak muda hendaknya diterima pihak pemerintah terutama Pemprov Lampung. Keresahan sang TikToker dianggapnya terhitung sebagai kritik yang dirasakan sebagian besar warga setempat.
“Seluruh pemerintah daerah, terutama Pemprov Lampung yang tengah mendapat sorotan, kudu lebih jadi biasa terima kritik,” kata Sahroni.
“Sebab, meskipun sebagian bahasa penyampaiannya kurang layak, tetapi kritiknya itu berbasis information dan fakta di lapangan,” ujarnya melanjutkan, dilansir berasal dari laman DPR.
Tak cuma itu, Anggota DPR Fraksi NasDem itu terhitung mengajak banyak pihak berkolaborasi dalam mengemukakan kritik yang membangun ke pemerintah. Adapun perihal isu orangtua Bima ditegur Gubernur Lampung, Sahroni turut menyesalkannya.
“Karena pada mulanya saya dengar ayahnya (Bima) sempat ditegur oleh gubernur. Tentu saya sangat menyayangkan hal tersebut, seharusnya gubernur justru berterima kasih dan beri apresiasi,” kata pria 45 th. tersebut.
“Karena jika saya menyaksikan fakta yang ada, jalanan dan infrastrukturnya sesungguhnya tetap memprihatinkan,” ujarnya melanjutkan.
Ahmad Sahroni minta polisi hentikan kasus TikToker Awbimax
Laporan Ghinda Ansori Wayka ditanggapi Sahroni. Pria kelahiran Jakarta Utara itu terhitung meminta sehingga tidak boleh tersedia yang mengancam Bima alias Awbimax dan orangtuanya perihal dengan video kritik yang viral.
“Saya minta Pak Kapolri dan seluruh jajaran yang di bawah untuk tidak melanjutkan kasus ini. Pastikan seluruh anggota Bapak, baik itu di Polda, Polres, maupun Polsek, tidak tersedia yang berani ancam Bima dan keluarga,” katanya pada Minggu 16 April 2023.
Sahroni berasumsi kritik Awbimax tetap dalam langkah wajar. Ia terhitung menyebut penduduk tengah memantau kasus yang belum tuntas tersebut.
“Ingat, penduduk tengah memantau segala keputusan berasal dari Polri,” kata Sahroni.***