TopOne.id – National Food Agency (NFA) atau Badan Pangan Nasional (Bapanas) meyakinkan kalau persediaan dan harga pangan pada pertengahan Ramadhan 2023 cenderung aman dan konstan.
Menurut Kepala Bapanas, Arief Prasetyo, berasal dari segi pasokan seluruh pangan pokok tersedia bersama dengan stok yang cukup namun berasal dari segi harga relatif stabil, kendati tersedia lebih dari satu komoditas yang harganya mengalami kenaikan.
“Namun (kenaikan harga) tidak terlampau berarti dan tidak terpaut jauh berasal dari Harga Acuan Pembelian/Penjualan (HAP) yang sudah ditetapkan Bapanas,” kata Arief.
Dari sejumlah komoditas pangan, kata Arief, cabai merah keriting, minyak goreng, gula konsumsi, daging sapi, dan daging ayam ras, tercatat mempunyai harga yang stabil dan masih berada di bawah atau mirip bersama dengan HAP.
Sementara untuk lebih dari satu komoditas yang masih berada di atas harga acuan di antaranya adalah telur ayam, bawang merah, dan cabai rawit merah.
Sedangkan untuk komoditas beras, lanjut Arief pasca penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) paling baru berdasarkan Perbadan Nomor 6 Tahun 2023, harga besar level medium dan premium masih berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET)
“Kondisi harga beras medium dan premium tadi kami cek masih berada di bawah HET yang sudah ditetapkan,” ujarnya.
Mengenai komoditas pangan yang harganya terpantau masih berada di atas HAP, pihaknya mengaku sedang menyiapkan sejumlah langkah mitigasi.
Langkah tersebut di antaranya berwujud peningkatan intensitas operasi pasar/SPHP atau Gerakan Pangan Murah (GPM) yang terjadwal di seluruh provinsi di Indonesia hingga menjelang Idul Fitri.
“Untuk cabai, misalnya. Apabila terkendala di cost transportasi kami dukung Pemerintah Daerah untuk mengoptimalkan dana Biaya Tidak Terduga (BTT) yang sanggup digunakan untuk memobilisasi stok berasal dari area surplus ke area defisit,” ujar Arief.
Di luar itu, Bapanas termasuk bakal menambah pendistribusian pangan berasal dari area sentra memproduksi ke area konsumsi. Langkah-langkah mitigasi ini bakal dikolaborasikan Bapanas bersama dengan Dinas Urusan Pangan dan juga Kementerian/Lembaga terkait.
Bapanas juga, kata Arief mempunyai program fasilitasi pendistribusian untuk stabilisasi harga yang sanggup dikolaborasikan bersama dengan Pemerintah Daerah, tak kalau asosiasi, koperasi, atau pelaku bisnis lainnya.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan pada peluang yang mirip mengatakan, keadaan stabilnya harga pangan dan persediaan yang banyak tersebut diharapkan sanggup selamanya terjaga hingga bersama dengan Idul Fitri.
Terkait kenaikan dan tingginya harga sejumlah komoditas, ia mengatakan, hal tersebut dikarenakan meningkatnya permintaan, sementara pasokan di lapangan cenderung konstan.
“Untuk telur tersedia kenaikan dikarenakan permohonan tinggi sementara memproduksi selamanya (stabil). Biasanya di harga Rp27.000 hingga Rp28.000 per kilogram, (saat ini) tersedia kenaikan sekitar 5 persen, hal ini masih wajar. Kalau kenaikan tidak wajar bakal kami cek,” ucapnya.***