Waspada Leptospirosis, Ketahui Cara Cegah dan Pengobatan Infeksi Bakteri yang Menular Lewat Urin

TopOne.id – Leptospirosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Penyakit ini tergolong zoonosis, bermakna dapat menginfeksi manusia dan hewan. Selain itu, penyebarannya diketahui melalui paparan urin hewan yang terinfeksi.

Manusia dapat terinfeksi jika tersedia kontak bersama dengan urin, tanah, atau air yang terkontaminasi. Leptospirosis mengakibatkan gejala sama flu mudah atau tak bergejala sama sekali.

Pekerjaan layaknya petani, dokter hewan, pekerja bawah tanah, pekerja tempat tinggal potong hewan, dan personel militer lebih berisiko terkena leptospirosis.

Bagaimana pengobatannya?

Dilansir berasal dari Web MD, leptospirosis dapat diobati bersama dengan antibiotik, termasuk penisisilin dan doksisilin. Dokter termasuk bisa saja meresepkan ibuprofen untuk demam dan nyeri otot. Penyakit ini dapat pulih dalam selagi sekira sepekan.

Namun, Anda perlu langsung ke tempat tinggal sakit jika mengalami gejala infeksi yang lebih parah. Di antaranya gagal ginjal, meningitis, dan masalah paru-paru. Anda bisa saja perlu injeksi antibiotik. Dalam masalah yang benar-benar serius, leptospirosis dapat merusak organ.

Perawatan dalam masalah komplikasi dapat bervariasi. Penyakit ini dapat menyebar ke seluruh tubuh, mengakibatkan pendarahan internal, dan mengakibatkan pankreas atau kantong empedu meradang.

Selain itu, dapat mengakibatkan miokarditis, gejala gagal jantung termasuk penyumbatan dan detak jantung tidak teratur. Kondisi kebugaran secara menyeluruh, riwayat kesehatan, usia, dan segi lainnya jadi parameter untuk mengatasi komplikasi ini.

Bagaimana cara mencegahnya?

Hindari air yang terkontaminasi, minumlah air yang benar-benar terjamin kebersihannya. Karena leptospirosis dapat masuk melalui lubang tubuh lain, sebaiknya menjauhi berenang, bermain ski air, berlayar, atau memancing di air tawar. Air asin kebanyakan aman.

Jauhi hewan yang terinfeksi terutama tikus liar. Karena, tikus dan hewan pengerat lainnya merupakan pembawa utama bakteri. Bahkan, di negara Barat 20 prosen tikus liar bisa saja mengidap leptospirosis. Waspada jika Anda perlu mengatasi tikus liar atau bersentuhan bersama dengan habitatnya.

Di negara maju, hewan ternak kebanyakan divaksinasi agar risikonya jauh lebih kecil. Jika hewan sakit, menjauhi gigitan dan cairan tubuhnya. Akan tetapi, penyakit ini tidak dapat ditularkan melalui hawa layaknya flu.

Waspada termasuk terhadap lingkungan terutama selagi bepergian. Di negara-negara bersama dengan sanitasi buruk, leptospirosis lebih sering berjalan dan bisa saja susah dihindari. Jadi, langsung periksa jika Anda mengalami gejalanya.***