BRI Mulai Salurkan KUR, Rp12 Triliun untuk Maret 2023

TopOne.id – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo terhadap Desember 2022 lalu mengungkap bahwa program Kredit Usaha Rakyat (KUR) udah terbukti mendukung permodalan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pemerintah mendorong semua instansi keuangan termasuk bank untuk berkontribusi didalam pengembangan UMKM sekaligus mobilisasi ekonomi nasional untuk tumbuh bersama baik dan berkeadilan.

Sebagai bank penyalur KUR terbesar di Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terasa menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2023 terhadap 6 Maret 2023. Penyaluran KUR tersebut dijalankan sesudah terbitnya perangkat kebijakan KUR tahun 2023 layaknya Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Permenko No 1 Tahun 2023 dan perangkat pendukung lainnya.

Terkait bersama penyaluran KUR Tahun 2023, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkap bahwa berasal dari alokasi KUR oleh pemerintah sebesar Rp450 triliun terhadap tahun ini, BRI memperoleh alokasi penyaluran KUR sebesar Rp270 triliun. Untuk bagian awal pencairan KUR 2023 terhadap bulan Maret 2023 ini udah dialokasikan KUR sebesar Rp12 triliun.

Sebagai informasi, BRI di sepanjang tahun 2022 lalu sukses menyalurkan KUR bersama total sebesar Rp.252,38 triliun kepada 6,5 juta debitur bersama mayoritas disalurkan kepada sektor produksi. BRI termasuk sukses melindungi mutu KUR yang disalurkan, hal tersebut tercermin berasal dari NPL KUR BRI terhadap akhir Desember 2022 sebesar 0,83%.

Tidak cuma fokus didalam penyaluran, BRI termasuk udah mempersiapkan kiat untuk melindungi mutu kredit KUR yang disalurkan.

Supari mengimbuhkan bahwa digitalisasi mengimbuhkan efek positif terhadap penyaluran KUR BRI. “Melalui BRISPOT, BRI mampu terus memperbarui operating type end to end tenaga pemasar, yang berdampak terhadap produktivitas 27 ribu mantri BRI. Berkat keberadaan BRISPOT, BRI sementara ini mampu mencairkan KUR sebesar Rp 1 triliun per harinya”, jelasnya.

Tidak cuma fokus didalam penyaluran, BRI termasuk udah mempersiapkan kiat untuk melindungi mutu kredit KUR yang disalurkan. Diantaranya melalui optimalisasi success rate restruk, monitoring secara berkala penyaluran KUR, serta menggunakan information analytic untuk memperkuat sistem credit underwriting.

“Selain menyalurkan KUR, BRI berkomitmen akan terus berperan aktif mendukung pemerintah didalam menaikkan kapasitas dan kemampuan bisnis mikro Indonesia melalui financial literacy, social economic empowerment, digital penetration, dan penyaluran program-program Pemerintah. Hal tersebut tak lain untuk mendorong momentum pertumbuhan perekonomian grass root serta untuk mendukung penyediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia”, tegasnya.

Senada, Tim Ahli Menko Perekonomian Iskandar Simorangkir menyebutkan sementara ini bank-bank udah mampu menyalurkan KUR, sesuai bersama penugasan masing-masing. “Semua bank penyalur (KUR) kini udah mampu menyalurkan. Targetnya sesuai Permenko, adalah UMKM yang produktif,” kata Iskandar kepada CNBC Indonesia, Jumat (3/3/20230).

Peran KUR menurut dia perlu untuk menaikkan kekuatan saing UMKM. Selain itu, KUR bukan cuma mampu dinikmati oleh UMKM, melainkan termasuk pelaku bisnis ultra mikro melalui KUR super mikro.

“Tahapan pembiayaan UMKM dikehendaki berasal dari ultra mikro naik kelas, memperoleh KUR super mikro, lalu naik menjadi KUR mikro dan naik kembali menjadi debitur kur kecil. Sesudah kecil, naik kelas menjadi nasabah kredit komersial agar tidak kudu disubsidi lagi,” paham Iskandar. Program KUR UMKM hingga ultra mikro menurutnya efektif menjangkau masyarakat Indonesia dan mendorong pelaku bisnis naik kelas.

“Pemerintah selalu berpihak ke umkm. Apalagi setiap tahun bermunculan UMKM yang kudu terus dibantu. Ditambah lagi, peran UMKM terlalu perlu terhadap perekonomian Indonesia”, tegasnya.***