TopOne.id – Pencinta musik keras dimanjakan dengan line up mentereng di Monster of Noise III yang digelar di Lapangan Disjas, Cimahi, Minggu, 12 Februari 2023. Supermusic dan Hellprint kembali berkolaborasi di konser musik yang ditunggu-tunggu ini.
Semula, konser Monster of Noise III direncanakan berlangsung pada 18 Desember 2022 di Dome Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung. Namun, atas rekomendasi pihak kepolisian, konser ini diundur dan bisa digelar pada 12 Februari 2023.
Meski sempat diundur, Monster of Noise III justru berlangsung maksimal dengan persiapan yang lebih matang, dan mampu mengobati kekecewaan para penonton.
“Kemarin di bulan Desember kita tahu juga sempat diundur. Untuk mengobati kekecewaan mereka kita coba kemas lebih matang lagi, jadi ada hikmahnya. Ketika konser ini diundur, kita persiapan lebih matang lagi dan kita coba membuat kekecewaan mereka jadi menghasilkan suatu kepuasan menikmati musik di Monster of Noise III,” kata perwakilan Supermusic Region Bandung, Tries Pondang kepada wartawan.
Kepuasan serta kenyamanan para penonton menjadi hal yang dikedepankan oleh Supermusic dan Hellprint. Tries mengatakan kolaborasi apik antara Supermusic dan Hellprint selama lebih dari satu dekade membuat Monster of Noise III menjadi event musik keras yang terbaik dalam beberapa tahun terakhir.
“Supermusic sangat mendukung Monster of Noise, mendukung dari sisi kemasan lainnya. Kalau untuk di panggung, temen-temen Hellprint sudah punya kapasitas ya. Tapi kalau di sisi lainnya ya kita temen-temen audience tidak hanya untuk menikmati musik, tapi bagaimana mendapatkan suatu pengalaman yang lebih dari sekadar suguhan musik. Ini yang terbaik selama satu dekade, ini yang terbaik secara kepuasan kami,” tuturnya.
Senada dengan Tries, Danny Kajul, perwakilan Hellprint mengaku puas dengan Monster of Noise III yang berlangsung sukses. Dia bahkan tak bisa membendung air mata melihat penampilan para band kenamaan serta tingginya antusias penonton.
“Tadi saya sempet nangis di depan, karena udah lama juga enggak bikin (konser) offline segede ini. Kemarin sempet tapi yang kecil-kecil aja karena kondisinya,” ujarnya.
Naiknya harga tiket
Untuk gelaran Monster of Noise III, Kajul menuturkan memang terdapat kenaikan harga tiket dari event sebelumnya. Dia menyebut naiknya harga tiket tak lain untuk menaikkan kelas dari genre musik ekstrem itu sendiri.
“Salah satu alasan kenapa tiket jadi mahal, pingin naikin grade si musik ekstrem ini gitu kan. Karena berpengaruh ke penjualan di merchandise, kalau enggak ada eventnya selalu otomatis merchandise juga enggak laku. Jadi emang harus dirangsang dengan event seperti ini,” ucapnya.
Kendati ada kenaikan harga tiket, Kajul menyebut antusias para pencinta musik ekstrem tetap tinggi. Bahkan, dari target yang dicanangkan berhasil dilampaui dengan tingginya jumlah penonton yang datang.
“Kalau target 6.000an, tapi udah lebih,” katanya.
Sementara itu, Tries mengatakan naiknya harga tiket Monster of Noise III juga tidak terlepas dari keinginan untuk menyaring para penonton yang datang. Karena hal inilah, dia menegaskan Supermusic dan Hellprint tidak membidik kuantiti di gelaran tahun ini.
“Kita untuk tahun ini, kita ada berhubungan dengan harga tiket penyesuaian. Jadi kita pingin ada filtering audience yang hadir juga, kita enggak hanya bicara kuantiti. Kalau selama ini kan lebih dari 10.000 (penonton), tapi sekarang kita bicara kenyamanan, dan audience yang datang juga kita harapkan mereka bener-bener mau menikmati. Menikmati bukan dalam hal rusuh, tapi audience bisa menikmati musik sekenceng inipun bisa dinikmati dengan nyaman. Makanya dengan penyesuaian tiket itu, harapannya bisa memfilter audience yang datang dengan space yang terbatas,” tuturnya.
Line up mentereng
Monster of Noise III benar-benar memanjakan para pencinta musik keras dengan line up yang diisi band-band kenamaan dari berbagai genre musik. Total Ada 46 band yang manggung dan menggelegarkan telinga para penonton di Lapangan Disjas.
46 penampil tersebut manggung di 4 stage yang telah disiapkan, Monster Stage, Noise Stage menjadi panggung utama, serta Kecil Tapi Party, dan Hell Stage menjadi panggung yang tak kalah menarik lainnya.
“Kita bikin Monster of Noise enggak tanggung-tanggung, ada 46 band, ada 4 stage sekarang,” ujar Kajul.
Ada 21 band yang tampil di Noise dan Monster Stage Hellprint “MONSTER OF NOISE” yaitu Santet, Dreamer, Down For Life, Darksovls, Voice Of Baceprot, Burgerkill, Seringai, Billfold, Rosemary, For Revenge, Stand Here Alone, Revenge The Fate, Alone At Last, Strangers, 510, Iron Voltage, Shvron, Tremorrage, Invicta, Fiction Of Revenge, dan Devormity.
Lalu, ada 19 band yang tampil di Hell Stage yaitu Kagendra, Under 18, Goredath, Taring, Tcukimay, Marjinal, Undergod, Aftercoma, Humilation, Byebye Bunny, Xtab, Sufism, Inhell, Modol Morot, Stubborn, Ballistic, Radical Infection, Glamsglory, dan My Beloved Enemy.
Serta ada 6 band yang tampil di Kecil Tapi Party stage yaitu Knuckle Bones, Scimmiaska Ft Givani Gumilang, Asep Balon x Fiksi, DT09, Threesixty, dan Hydro Koplo.
Bukan Bandung tapi Cimahi
Soal pemilihan lokasi Monster of Noise III yang digelar di Lapangan Disjas, Cimahi, hal ini dikatakan tidak terlepas dari keterbatasan venue di Kota Bandung. Dipilihnya Cimahi juga untuk mengakomodir setiap genre musik di event ini.
“Dengan keterbatasan venue yang ada di Bandung atau Cimahi, kita coba maksimalkan space yang ada untuk kita buat akomodir setiap genre di musik ini. Kita dari Supermusic yakin, di manapun Hellprint diadakan, kita membuat kemasan yang di luar biasanya konser musik ada, khususnya musik distorsi. Bisa jadi magnet tersendiri untuk kehadiran audience selama di regional Bandung,” kata Tries.
Selain itu, Tries tidak memungkiri terkait perizinan di Kota Bandung yang lebih kompleks dibandingkan dengan beberapa daerah di sekitarnya.
“Kalau Kota Bandung banyak keterkaitan, salah satunya venue di Kota Bandung itu sangat terbatas, dan mungkin secara perizinan juga agak sedikit kompleks dibandingkan di Cimahi, Bandung Barat atau Kabupaten Bandung,” tuturnya.***