Jakarta | TopOne.id — Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terlalu mungkin akses penduduk pada informasi di area digital jadi cepat dan luas. Hal ini harus dibarengi bersama dengan peningkatan kualitas perusahaan pers khususnya media siber.
Demi merawat demokrasi yang bercirikan kebebasan berpendapat dan kebebasan pers, pengelola area redaksi harus menarik garis yang tegas antara informasi bohong dan informasi faktual. Demikian antara lain pesan yang disampaikan Menteri Negara BUMN Erick Thohir di hadapan peserta Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) di Ruang Banda, Hotel Borobudur, Senin (01/08/2022).
“Saya yakin bahwa kita tetap mempunyai impuls yang sama di dalam mengembangkan kualitas media siber di Indonesia, khususnya mengingat jadi majunya perkembangan teknologi dan digitalisasi di Indonesia yang membawa dampak akses untuk penduduk pada media siber menjadi jadi gampang dan luas,” ujar Erick Thohir yang tidak sanggup ada langsung dan menitipkan pesannya lewat video yang ditayangkan di lokasi Rapimnas.
Rapimnas yang bertema “Penguatan Pondasi Organisasi dan Akselerasi Program Kerja” ini dihadiri unsur pimpinan JMSI di seluruh Indonesia dan dibuka oleh Wakil Ketua Dewan Pers Agung Dharmajaya yang mewakili Ketua Dewan Pers Prof. Azyumardi Azra.
Rapimnas JMSI dipimpin Ketua Umum JMSI Teguh Santosa dan Sekjen JMSI Eko Pamuji dan juga turut dihadiri pimpinan teras JMSI Pusat lainnya.
Erick Thohir merupakan satu dari 18 pimpinan kelompok media massa yang di tandatangani Piagam Palembang di dalam Hari Pers Nasional (HPN) 2018 di Palembang, Sumatera Selatan.
Piagam Palembang merupakan tidak benar satu tonggak penting di dalam perkembangan penduduk pers nasional dan memuat antara lain komitmen pemilik media untuk membangun perusahaan pers yang profesional yang jalankan semuanya Kode Etik Jurnalistik, Standar Perusahaan Pers, Standar Perlindungan Wartawan, dan Standar Kompetensi Wartawan.
Dalam sambutan di hadapan peserta Rapimnas JMSI, Erick juga menyebutkan bahwa Kementerian BUMN yang dipimpinnya tetap berkomitmen untuk menolong komitmen kebebasan pers maupun kebebasan berpendapat di media siber.
“Saya yakin dan mengakui kedua komitmen tersebut merupakan satu tarikan nafas bersama dengan impuls demokrasi,” ujar Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini.
Namun di segi lain, dia menambahkan, tidak sanggup dipungkiri tetap tersedia pihak yang mengupayakan pakai kebebasan di dalam demokrasi untuk keperluan diri sendiri.
“(Mereka) menggerogoti demokrasi lewat informasi yang terlampau kejam, hoax, fitnah, dan provokasi,” tegasnya.
Karena itulah, Erick Thohir mengingatkan, supaya penduduk pers nasional, khususnya pengelola media siber, turut merawat demokrasi bersama dengan menghadirkan informasi yang mencukupi komitmen check and balances.
“Saya yakin seluruh insan pers yang tersedia hari ini sanggup beri tambahan informasi yang akurat, adil, berimbang, dan juga membawa dampak garis batas yang tegas antara opini yang tidak benar yang berdasarkan hoax dan fakta yang benar,” katanya lagi.
Dengan ketegasan di dalam menarik “garis batas” itu, Erick Thohir yakin penduduk Indonesia dapat memperoleh berita yang benar, edukasi yang benar, dan sanggup mencerna informasi bersama dengan baik. Tradisi ini harus diperjuangan untuk keperluan yang lebih luas, juga untuk merawat perkembangan industri media siber sendiri.
“Saya ucapkan selamat melangsungkan Rapimnas untuk seluruh bagian dan pengurus JMSI demi mewujudkan Indonesia yang maju, makmur, dan mendunia,” demikian Erick Thohir menutup sambutannya. [HT]